Sabtu, 31 Agustus 2013

Minggu, 18 Agustus 2013

Aku datang membawa pertentangan dan bukannya damai

Hari Minggu Biasa XX, 18 Agustus 2013

Salam Damai

Bacaan pada hari minggu ini diambil dari :
Yeremia 38:4-6,8-10
"Yeremia dimasukkan ke dalam perigi namun ia tertolong oleh Ebed-Melekh"
Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan. Raja Zedekia menjawab: "Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!" Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.
Maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja: "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkannya ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota." Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"

Mazmur 40:2-4,18
"Aku sangat menanti-nantikan Tuhan"
Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan.
Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!

Ibrani 12:1-4
"Hendaklah kita bertekun dalam iman; Allah menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak"
Karena kita mempunyai saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Lukas 12:49-53
"Aku datang ke dunia ini untuk membawa pertentangan"
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

***

Apa yang Yesus sampaikan waktu itu begitu jelas dan semuanya adalah kebenaran - kenyataan yang dapat kita temukan dan 'mungkin' pernah dialami sendiri di saat sekarang ini, kalau Ia datang ke dunia ini memang menimbulkan pertentangan serta perbantahan. Sekalipun di dalam rumah jika salah seorang anggota keluarga ada yang dibaptis untuk menjadi seorang Katolik atau secara umum sebagai pengikut Kristus..Ditolak dan ditentang itu sudah pasti!

Yesus  adalah Tuhan dan ia tidak pernah memaksa orang untuk mengikuti-Nya; namun Ia telah memberikan diri-Nya sebagai 'sebuah' pilihan yang terbaik seperti dikatakan: "Ego sum via veritas et vita"

Bagi kita yang telah memutuskan diri untuk mengikuti-Nya, maka seperti dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Ibrani ; kita harus bertekun dalam iman. "Hai anakku, jangalah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibr 12:5b-6)
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang (Ibr 12:7-8).

Lalu di manakah damai itu? Sesungguhnya damai itu ada di dalam hati kita masing-masing yang mau percaya kepada-Nya, namun sebagai manusia lemah kita sering lebih 'suka' mendengarkan bisikan hati daripada Roh Allah yang dapat menuntun kita....sulit didengar memang karena terlalu 'lembut' sedangkan suara hati begitu 'nyaring'.

Selanjutnya mengapa kita sulit mendengarkan suara atau tuntunan Roh Allah; akan sulit karena di dalam dunia ini kita (tidak semua orang) dibuat bingung dengan berbagai-bagai rasa sibuk, cemas, ragu-ragu, bimbang dan sebagainya yang sering menimbulkan pertanyaan akan bagaimana dan menjadi seperti apakah nanti? dan berbagai 'keinginan' justru akan semakin membuat hidup ini tidak damai dan semakin jauhlah kita dari Yesus; kalau sudah demikian memang mustahil kita akan sanggup mendengar suara-Nya.

Minggu, 04 Agustus 2013

Orang kaya yang bodoh (di mata Allah yang Mahakaya)

Salam Damai,

Minggu, 4 Agustus 2013 - Hari Minggu Biasa XVIII


Bacaan diambil dari :

Pengkhotbah 1:2,2:21-23
"Bahkan pada malam hari pun hatinya tidak tenteram"
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagianya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Ini pun kesia-sian dan kemalangan yang besar. Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya denga jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia.
Mazmur 90:3-6,12-14,17
"Aman dalam perlindungan Allah"
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. Engkau menghayutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan - berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu! Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
Kolose 3:1-5,9-11
"Carilah perkara yang di atas"
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalalm hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
Lukas 12:13-21
"Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh"
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagai warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

*******

Orang-orang kaya memang banyak sekali bahkan yang "super kaya" juga ada, namun apa yang dapat mereka berikan kepada orang-orang kecil seperti (kita-kita yang berprofesi sebagai karyawan atau lebih kasarnya lagi buruh)...?

Harta sudah pasti berlimpah-limpah bahkan 7 (tujuh) turunan pun tidak habis dimakan, namun untuk menaikkan gaji karyawan saja perhitungan sekali dan bahkan tidak mau (ini kenyataan).

Paling tinggi gaji naik 10% sedangkan kebutuhan pokok naiknya berlipat-lipat,belum lagi kebutuhan seperti sekolah anak,BBM dan gas dan banyak lagi....jadi tinggal menjerit.

Orang kaya mati terus masuk ke liang kubur....sebutir nasi pun tidak dapat dibawa (tinggal dimakan cacing) mengapa sewaktu hidup dan menjadi orang kaya tidak mau banyak bermurah hati kepada orang-orang kecil.

Padahal TUHAN sangat bermurah hati mengapa MANUSIA tidak?

AddThis

Populer