Selasa, 06 Juni 2017

Warna-warni kehidupan

Salam Damai,
6 Juni 2017

Pernahkah dalam hidup ini kita secara pribadi merenungkan dan coba bertanya dalam hati mengapa saya lahir di Indonesia? Apakah kita sebelum dilahirkan ke dunia ini pernah diberikan pilihan oleh Tuhan sebagai Allah pencipta seluruh umat manusia di planet bumi untuk menentukan nanti saya lebih tertarik menjadi orang bule misalnya dengan postur tubuh yang tinggi dan hidung mancung atau saya mau menjadi orang china dengan mata yang sipit atau memilih menjadi orang Korea Selatan saja karena dimudahkan kemahiran dokter spesialis operasi plastik sehingga dapat merubah wajah mulus cantik ganteng seperti artis.

Semua umat manusia adalah sama di mata Tuhan karena bagaimana pun juga seperti telah tertulis dalam Kitab Suci bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah; Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26).

Sangat jelas bahwa manusia di muka bumi ini di belahan benua manapun juga bahwa manusia hanya ada satu dan sama, oleh sebab itu percayalah bahwa Allah yang menciptkan manusia juga hanya ada satu; logikanya kalau ada begitu banyak Allah maka dapat dibayangkan dan dipastikan bahwa wujud manusia di bumi ini memiliki banyak bentuk yang berbeda-beda; mungkin jari tangan dan kaki yang jumlahnya tidak sama atau mungkin ada yang matanya hanya ada satu seperti Minion atau jangan-jangan ada yang memiliki ekor seperti kera dan sebagainya karena yang menciptakan manusia tadi berbeda-beda layaknya manusia menciptakan berbagai barang tidak ada yang sama karena mengikuti selera, pola pikir dan batas teknologi yang mereka kuasai. Atau jika ada manusia dari planet lain yang fisiknya berbeda jauh dengan manusia bumi, itu baru perbedaan.

Kita semua dipanggil oleh-Nya untuk melakukan kebaikan; berbuat baik kepada sesama manusia siapa pun dia dan apa pun latar belakangnya karena esensi hidup di dunia ini adalah perintah Allah yang terpenting dan disampaikan oleh Yesus kepada seorang ahli Taurat yang bertanya kepada-Nya tentang hukum manakah yang paling utama. Jawab Yesus kepadanya: "Hukum yang terutama adalah "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal-budimu dan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri".  Ahli Taurat itu kemudian membenarkan apa yang dikatakan Yesus, katanya: "Tepat sekali Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia (Markus 12:30-32).

Jadi esensi dari hidup bersama di dunia ini adalah saling mengasihi karena apa pun bentuk kejahatan yang kita lakukan kepada orang lain baik secara pribadi maupun kelompok, maka kita secara tidak langsung sudah merusak gambaran Allah dalam kehidupan ini. Kalau kita berbuat baik kepada sesama manusia maka kita sudah mengasihi Allah dan sebaliknya jika kita berbuat jahat kepada orang lain maka kita tidak bisa mengatakan bahwa kita telah mengasihi Allah karena bagaimana mungkin kita bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan dan belum pernah kita lihat sedangkan dengan manusia yang keliatan saja kita sangat-sangat jahat. Kita tidak bisa mengasihi-Nya dengan doa-doa namun segala kebaikan kita kepada sesama manusia adalah persembahan yang paling harum bagi Allah; itulah mengapa Kasih menjadi yang terbesar karena iman tanpa kasih hanyalah kaleng kosong.

Inilah warna-warni kehidupan karena tidak mungkin hanya ada satu warna, akan sangat membosankan jika hanya ada satu warna dan Tuhan memberikan kita kebebasan dalam menjalani hidup ini secara bertanggung-jawab dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan. Tiap pagi kita semua disinari matahari yang sama dan bulan yang sama pula menemani kita di langit malam. So semua manusia adalah sama rapuhnya dan tidak perlu merasa dirinya superior karena yang paling hebat hanyalah Tuhan sebagai yang kudus pula.

Indonesia adalah sebuah negara yang telah berabad lamanya bukan saja kaya sumber daya alamnya namun keberagaman budaya dan suku bangsa yang mendiami dan interaksi telah dibangun sejak dulu kala hingga perjuangan kemerdekaan dan sampai saat ini dan HARUS tetap terjaga dalam bingkai NKRI berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika dan keempat Pilar ini bukan warisan semata tetapi diperoleh dan diperjuangkan dengan tetes darah, linangan air mata karena harus mengorbankan jiwa-raga termasuk harta benda demi tercapainya Indonesia yang merdeka.

Bagaimana supaya kita bisa membuat Indonesia lebih maju agar tidak lagi tertinggal jauh dari negara-negara lain seperti Malaysia. Memang masih banyak infrastruktur yang harus dibenahi dan itu telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Namun masih ada satu yang tidak boleh dianggap remeh yaitu pola pikir atau mindset masyarakat, karena mindset yang buruk dan tidak maju-maju serta cenderung terkotak-kotak akan membuat negara ini semakin sulit berkembang dan percaya atau tidak bahwa hal tersebut menjadi salah satu faktor mengapa kita kalah dengan bangsa-bangsa lain. 

"Jika kita tidak bisa membuat Indonesia maju, maka buatlah Indonesia aman dan damai, karena maju akan terwujud jika negara aman dan damai."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

AddThis

Populer