Kamis, 23 Desember 2021

Rencana Tuhan untuk sebuah bagian cerita kehidupan kita

Mungkin banyak orang yang semasa hidupnya pernah mengalami beberapa kejadian atau situasi yang sangat tidak menyenangkan pikiran serta perasaan, entah itu dalam linkungan tempat tinggal, keluarga,, dan tempat kerja.

Kaitannya dengan rencana Ilahi dalam menuntun kita bahkan keluarga kita agar bisa masuk ke dalam sebuah episode baru dalam sebuah cerita kehidupan memang benarlah adanya. Dikondisikan oleh-Nya memang sangat menuntut kesabaran dan iman yang teguh serta berusaha terus berpikir positif, bahwa Tuhan sedang merancang sesuatu yang baik buat kita namun diperlukan suatu cara yang rumit bahkan menyakitkan karena bisa saja lewat sakit di badan maupun perasaan.

Pengalaman hidup dari orang tua hingga kami yang telah berkeluarga dan berbagai cerita inspiratif orang-orang yang pernah mengalami kejadian atau bahasa saya "dikondisikan" sedemikian rupa kehidupan mereka adalah benar akan manis pada waktunya.

satu cerita baru tidal akan dimulai jika ada rasa enggan untuk meninggalkan cerita yang lama ; Bab II tidak akan dibuka apalagi dibaca hingga selesai dan paham isinya jika Bab I tidak kita selesaikan atau niat untuk meninggalkannya.

Dalam aspek kehidupan kita, ada banyak hal dalalm suatu waktu yang membuat kita tidak mau beranjak pergi, melupakan, dan mengihklaskan, mungkin karena rasa sayang, ataupun kita terlalu terikat dengan kemudahan, keindahan, serta kenyamanan suatu tempat dan jabatan.

Ada orang yang mengatakan bahwa hidup kita perlu ada pengorbanan untuk mendapatkan yang lain. Bukankah kita tidak boleh menginginkan semua hal baik datang bersamaan pada satu waktu, karena bisa jadi tak ada satu pun yang diperoleh.

Segalanya telah ditetapkan untuk terjadi dengan serangkaian cerita yang suka atau tidak harus dijalani.

Cerita kehidupan kami sekarang ini tidak akan pernah ada jika sekitar 16 tahun yang lalu, saya lebih pintar menentukan jalan hidup. Namun ternyata kisah hidup seperti sekarang ini yang seharusnya terjadi.

Jika dibilang menyesal, tentu Iya, namun direnungkan lebih dalam apa yang diputuskan 16an tahun yang lalu juga berkaitan dengan cerita orang lain, termasuk orang tua dan saudara hingga membentuk rangkaian kisah sampai saat ini. Jika saya memutuskan lain maka entah bagaimana ceritanya sekarang, namun kadang saya berusaha percaya dalam iman yang lemah bahwa cerita seperti saat inilah yang ditetapkan sebagai nasib.

prosesnya yang bisa saja membuat kita menyerah bahkan menggerutu kepada Tuhan.

Tuhan tidak senang dengan manusia yang mempersoalkan atau bertanya-jawab nasib kepada siapa pun juga manusia.

Nasib adalah urusan TUHAN, maka biarlah Dia melakukan apa yang menjadi bagian-Nya. Kita sebagai manusia mari lakukan apa yang menjadi bagian kita.

Rencana Tuhan dikatakan selalu indah pada saatnya, walau akan dibuat cukup menderita sebelumnya.

Perlu doa yang jujur dan sering dalam kerendahan hati, dan kerelaan untuk meninggakan serta melepaskan diri dari suatu hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

AddThis

Populer