Sabtu, 20 Februari 2021

Persekutuan Para Kudus

Gereja Katolik mengakui adanya para kudus atau Persekutuan Para Kudus dalam pengakuan iman kepercayaan atau doa aku percaya.

Para kudus dalam gereja Katolik dikenal dengan sebutan "santo" untuk pria dan "santa" bagi wanita.

Timbul pertanyaan, apakah gereja Katolik memiliki dasar Alkitabiah dalam memberikan pengakuan iman tersebut?

Jawabannya ada

Yudas 1:14
"Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas irang-orang fasik...."dstnya.

jadi jelas mengenai orang kudus dan masih dapat dibaca dalam Kitab Wahyu

Pengakuan tentang orang kudus adalah pengakuan iman sebagai satu kesatuan dengan pengakuan akan Tuhan Yesus dan kita tak bisa berdusta.

Allah menentukan nasib manusia

Mungkin hampir seluruh umat manusia di muka bumi percaya dengan nasib baik yang menganut agama maupun kepercayaan, dan manusia juga paham sebenarnya ada suatu Kuasa yang menentukan kisah perjalanan umat manusia di bumi yang sering disebut nasib. 

Ada 8 Kitab dalam Perjanjian Lama yang pernah membicarakan nasib, namun penulis lebih memilih kutipan Kitab Nabi Yesaya 45:6-7 yang berbunyi "supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini".

Kemudian Kitab Bilangan 11:1 "Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajarela di tepi tempat perkemahan.

Demikian semoga bisa menambah pengetahuan kita sebagai orang Katolik. salam damai

Kamis, 18 Februari 2021

Awal mula puasa dalam gereja Katolik

Dalam sejarah gereja Katolik perihal puasa dapat ditemukan dalam beberapa kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. 

Hari ini tanggal 17 Pebruari 2021 adalah hari Rabu Abu bagi gereja Katolik Roma khususnya sedangkan untuk Ortodoks dan lainnya, penulis tidak memiliki info.

Dari Rabu Abu sampai Minggu Paskah ada 40 hari lamanya.

Pada Rabu Abu umat akan menerima abu di kening yang menandakan dimulainya masa puasa dan pantang yang artinya umat diajak untuk bertobat dan.berdoa.

A.Sejarah dalam Perjanjian Lama
1.Musa
Pada saat Musa menerima 2 buah loh batu yang baru di gunung Sinai, di atas gunung Sinai Musa bertemu dan bersama dengan Allah selama 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum (Kel 34:28), memang dalam Kitab Keluaran Bab 34 ayat 28 tidak dikatakan bahwa Musa berpuasa, namun jika berpuasa selalu diartikan sebagai tindakan tidak mamin (makan minum) maka jelas apa yang terjadi pada Musa waktu itu adalah puasa; ini dikatakan sebagai puasa yang sebelum Musa memang tidak ada istilah puasa.
Apa yang terjadi pada Musa adalah keadaan yang dikondisikan oleh Allah tentunya dan ini yang membedakan dengan puasa-puasa oleh bangsa Israel berikutnya baik oleh raja maupun nabi dalam masa Perjanjian Lama.
40 hari 40 malam bersama Allah hanya terjadi pada Musa sebagai nabi dan satu-satunya manusia yang bisa memperoleh kesempatan luar biasa seperti itu dengan keadaan sadar dan masih hidup, Musa naik ke Sinai bertemu Allah dengan tubuh manusia seperti manusia bertemu manusia.


Kesimpulannya Musa dikatakan berpuasa karena memang tidak mungkin bagi dia untuk mamin di hadapan Allah Sang Pencipta...seandainya ada manusia jaman now yang mengalami hal kebersamaan seperti itu pun pasti tidak perlu mamin 😁 dijamin 100% tak merasa lapar dan haus.

2.Harun
Harun adalah Imam pertama bangsa Israel semasa perjalanan mereka di padang gurun setelah keluar dari Mesir.
Allah berfirman kepada Musa untuk memerintahkan segenap bangsa Israel agar berpuasa pada setiap tanggal 10 bulan ke-7 turun-temurun, dan Harun beserta seluruh bangsa Israel melaksanakannya sebagai hari raya Pendamaian (Im 16:29-31), pada hari yang dikhususkan itu orang Israel dan orang asing yang ada di tengah bangsa itu dilarang melakukan suatu pekerjaan karena hari itu ditepakan menjadi sabat atau hari perhentiaan penuh. 

Puasa ini dapat dikatakan sebagai puasa perdana bangsa Israel atas perintah Allah selama mereka mengembara di padang gurun menuju tanah terjanji selama 40 tahun.

Kitab Bilangan Bab 30 ayat 12 juga mengisahkan bagaimana Musa memberitahukan kepada bangsa Israel perihal puasa seorang isteri untuk sebuah nazar.

Puasa atas inisiatip sendiri
Dalam kitab Perjanjian Lama juga banyak ditulis bentuk puasa yang dilakukan atas perintah Raja,isteri raja,dan Ratu sebagai inisiatip sendiri untuk kepentingan bersama bangsa Israel maupun kepentingan pribadi.

Ada juga cara berpuasa yang difirmankan oleh Allah kepada nabi Yesaya tentang kesalehan yang palsu dan yang sejati (Yes 58:1-12).

Jadi puasa dalam Perjanjian Lama dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.Puasa yang diperintahkan atau dikehendaki Allah
2.Puasa yang dilakukan atas inisiatip pribadi untuk tujuan bersama maupun pribadi.

Total 19 Kitab Perjanjian Lama yang membahas puasa baik perintah maupun pelaksanaannya.

B.Sejarah dalam Perjanjian Baru
Masa Perjanjian Baru bukan berarti yang lama dibuang begitu saja karena Yesus pun berpuasa 40 hari 40 malam, sama seperti yang terjadi pada Musa.

Yesus pun masih mengajarkan kepada bangsa-Nya sikap benar bagaimana harus berpuasa (Mat 6:16-18, 9:14-17) (Mar 2:18-22) (Luk 5:33-39) dan manfaat atau tujuan berpuasa (Mat 17:14-21).

Para rasul pun masih berpuasa bahkan setelah Pentakosta (Kis 13:2-3, 14:23, 27:9) dan (2 Kor 6:5, 11:27).

Perihal "abu" dapat dibaca pada Kitab Ester 4:3 tentang beralaskan abu untuk tidur.
Daniel 9:3 juga menceritakan bagaimana nabi Daniel mengenakan abu dan berpuasa.
Yunus 3:5 menceritakan Yunus yang adalah seorang nabi mengajak orang Niniwe untuk berpuasa dan mengenakan abu.

Abu ada simbol ketulusan,penyerahan diri seutuhnya dan kerendahan hati di hadapan Allah sebagai tanda pertobatan. Sehingga umat sudah tahu harus bagaimana jika abu sudah menempel di keningnya; sembari mengingatkan kita manusia hanyalah debu tanah yang dihembuskan nafas hidup oleh Allah pencipta.

Selama masa prapaskah semua umat Katolik diajak bercermin diri apa yang belum pantas khususnya "ke-egoisan" diri yang berlebihan,fitnah,kerakusan,dan banyak sifat jelek yang belum bisa diterima orang banyak walaupu sesama teman maupun keluarga dianggap wajar; hal tersebut menjadikan kita lupa diri dan akan selalu merasa Benar dan orang lain harus menerima.

Dari masa Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, begitu juga sekarang ini selalu diserukan manusia harus membuang sikap ingat diri sendiri tak wajar namun manusia adalah makhluk paling beruntung karena kasih Allah tak pernah habis.😀

Puasa bukan lagi urusan tidak makan tidak minum, namun kejahatan hati lah yang merusak. karena makan tak makan minum tak minum adalah urusan kita, Allah maunya kita peduli dengan orang sekitar kita, bagaimana kita sebagai personal maupun keluarga bisa rela bersikap membangun dan bukan mencela apalagi menjatuhkan semangat orang yang memang tidak seberuntung kita hidupnya. Itulah puasa yang sebenarnya dalam ajaran gereja Katolik (Yesaya 58:1-12), maka dikatakan "Aksi Puasa Pembangunan", membangun sikap kasih dalam keluarga dan sesama manusia adalah sikap yang harus diperjuangkan terus-menerus bukan sekedar kata namun tidakan nyata.

contoh paling nyata adalah sikap egois jika bersalah malu mengakui kesalahan justru sebaliknya semakin.memojokkan orang lain yang dianggapnya bisa dijadikan sebagai kambing hitam demi rasa puas diri.

Rabu Abu adalah sebuah tradisi yang tetap dipelihara dan dijalankan oleh gereja Katolik.

Demikian sedikit infonya...salam damai😊

Minggu, 14 Februari 2021

Allah Tritunggal

Allah menciptapkan manusia dari debu tanah kemudian menghembuskan nafas hidup...(Kej 1:7), sebelum menciptakan manusia, Allah telah menciptakan bumi dan semesta ini selama 7 hari lamanya dengan berfirman saja, maka jadilah ini jadilah itu.

Penciptaan dan isi kitab Perhanjian Lama (Kejadian - Maleakhi) secara keseluruhan ada 39 Kitab berbicara mengenai Allah sebagai Bapa.

Allah Bapa yang kudus dan kekal dan tak ada satu pun manusia pada masa itu yang pernah memandang wajah Bapa sebagai TUHAN Allah pencipta manusia. Manusia tidak bisa melihat bahkan memandang wajah sang pencipta, bahkan dikatakan pada saat bangsa Israel hidup di padang gurun 40 tahun lamanya mereka juga tidak pernah melihat wajah Allah terkecuali bagi Musa sebagai satu-satunya manusia dan nabi yang begitu dekat dengan Allah ibarat manusia dan manusia.

Perjanjian Baru berbicara tentang Yesus sebagai Anak Manusia, Allah mengutus Putera-Nya ke tengah-bangsa Israel atau orang Yahudi dan ada pula bangsa-bangsa lain yang tinggal di Yerusalem pada waktu itu dengan cara yang "manusia" atau cara yang lazim pada kehidupan anak manusia semuanya di muka bumi yang satu-satunya saja, yaitu melalui proses dikandung kemudian dilahirkan; minus persetubuhan suami-isteri. 
Jalan pikiran Allah tentu 100% bahkan lebih berbeda dengan pikiran manusia. Mengapa Allah tidak berfirman saja terus Yesus tiba-tiba sudah muncul dari gunung batu atau dari gurun atau datang seperti malaikat saja, tentu ini adalah pemikiran manusia karena apa yang tidak mungkin bagi Allah?
Allah memang menganugerahi manusia ciptaan-Nya dengan rupa-rupa pengetahuan dan keterampilan sehingga sehingga tercapai maksud awal penciptaan yaitu manusia berkembang dan bertambah serta menguasai bumi ini. Tanpa pengetahuan dan keterampilan maka hidup ini pasti tidak akan seperti sekarang ini; mulai dari penemuan lampu,pesawat terbang,pesawat luar angkasa,kapal laut,mobil,sepeda,sepeda motor,telepon,komputer dan lain sebagainya hingga handphone jadul serta smartphone tercangih yang telah menjadi segala-galanya bagi banyak orang (tidak semua) di dunia yang mana mereja tidak sanggup sebentar saja jauh dari Hp bahkan saat bangun pagi yang disapa duluan adalah Hp.
Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia, dan diam di antara kita...(Yoh 1:14) dengan cara ini dari pihak Allah supaya terjalin relasi yang normal antara Tuhan (Yesus) dengan manusia layaknya manusia dengan manusia; hal ini tidak berlaku dalam Perjanjian Lama.
Konsep Perjanjian Baru sepertinya memang bermaksud membangun relasi dengan Allah melalui Yesus Kristus sebagai Anak melalui karya-Nya mulai dari Yesus menerangkan isi Kutab Suci di Bait Allah sewaktu masih kanak-kanak hingga pewartaan Injil dan berbagai mujizat yang diadakan-Nya karena hati-Nya yang tersentuh..gambaran nyata dunia sekarang ini adalah kerelaan untuk saling membantu, tolong-menolong, jadi saat itu Yesus melakukan sebagai contoh kepada orang-orang di masa-Nya beginilah seharusnya kalian. Rencana Allah melalui Yesus bukan berarti mulus tanpa rintangan hingga sekarang ini masih banyak orang yang berargumen tentang keabsahan Yesus sebagai Allah dalam diri Manusia. 

Jika debu tanah boleh menjadi manusia, bukankah lebih Agung lagi Anak Manusia yang berasal dari Firman, karena sejak semula Firman itu bersama-sama dengan Allah (Yoh 1:1-4), percaya kepada Allah sebagai pencipta manusia dan alam semesta, otomatis percaya kepada TUHAN yang adalah nama-Nya dan percaya juga kepada Yesus Kristus sebagai Firman yang menjadi Anak atau Putera Bapa; tidak mungkin hanya mau menerima ayahnya tidak kepada anaknya padahal ayah anak berawal dari satu kesatuan yang utuh hingga Yesus yang adalah anak Maria dan Yosep melalui karya penebusan-Nya diberikan tempat untuk duduk di sebelah kanan Allah sebagai Bapa atau ayahnya (bahasa gampang); ada Ayah, Anak, dan banyak sekali orang percaya di sekitarnya tinggal bersama-sama di rumah Bapa...bayangkan saja seperti kita menghadiri pesta yang besar dan sangat-sangat ramai, maka yang duduk di tempat terhormat dan paling depan menghadap semua undangan adalah Bapa dan Putera sehinnga semua undangan duduk menghadap mempelai.

Roh Kudus, Yesus menjanjikan penghibur kepada para rasul setelah sengsara dan wafat-Nya. Roh Allah adalah kudus dan Roh Kudus berasal dari Allah. Roh Kudus memang diberikan pada para rasul pewartaan Injil Allah hingga terbentuknya gereja perdana atau orang Kristen perdana pada masa itu mengingat bukan bangsa Israel atau orang Yahudi sendiri yang sangat keras namun bangsa Romawi sebagai penguasa pemerintahan juga ditakuti, nah dengan bimbingan dan kuasa Roh Kudus lah para rasul dan penerus mereka dapat memberitakan Yesus dan Injil sampai ke mana-mana di dunia tanpa perlu melakukan penaklukan atas suatu wilayah maupun bangsa seperti pada masa Perjanjian Lama. Semua dibangun dari umat perdana lewat kasih hingga sekarang karena Kerajaan Allah adalah Kerajaan kasih berlandaskan kasih bukan kebencian. Rob Kudus adalah kasib Allah yang membawa damai membangun persaudaraan sehati dalam Kristus; bukan pembawa perpecahan apalagi penindasan dan membawa rasa takut.

Keyakinan atau percaya kepada Allah adalah keyakinan penuh bukan setengah-setengah karena Allah adalah Bapa, Putera dan Roh Kudus; bahasa gampangnya jika aku ini yang dulunya masih makan gaji percaya dan mendengarkan perintah Big Boss dan jangan sekali-kali terdengar sampai ke telinganya jika aku ini tidak mau menuruti perintah anaknya, maka bersiaplah di PHK atau.paling ringan dimutasikan ke tempat yang jauh, tidak mampu akhirnya minta resign.
Anak boss memang lebih muda dibandingkan banyak karyawan ayahnya namun kami diajarkan untuk menghargai dia sebagai penerus ayahnya sebagai putera mahkota...hal ini yang sungguh terjadi pada diri Yesus sebagai Anak Allah, keadaan terbalik karena manusia banyak dalil untuk berdalih tidak percaya apalagi mendengarkan Sang Anak hanya kepada Allah saja, beruntung sekali anak-anak manusia karena Allah bukan my Big Boss.😁





Senin, 08 Februari 2021

Yesus yang Tertulis saja

Yesus dan kisah perjalanan hidup-Nya baik sendiri maupun bersama para rasul sangat mudah ditemukan khususnya dalam Injil Matius,Markus,Lukas,dan Yohanes serta Kisah Para Rasul.

Tanpa disadari kita dapat menjadi pembaca buku cerita seperti Harry Potter maupun novel remaja yang mana untuk orang yang sangat kuat daya ingatnya akan sanggup mengingat dengan baik apa yang telah dibacanya tadi dan mungkin sampai hafal di mana ada titik koma dari suatu kalimat. Inilah yang terjadi jepada iman kita jika kita mengimani Yesus hanya pada apa tertulis dalam Alkitab; tidak ada yang salah dan itu baik tentunya.

Namun hal tersebut menjadikan wawasan iman kita menjadi kaku dan cenderung sangat terpaku pada apa yang telah tertulis dalam Alkitab, sekali lagi itu tidak salah dan memang baik benar adanya.

Kita bisa menjadikan Yesus sama dengan pemeran utama dalam buku cerita seperti Harry Potter, hal ini sangat disayangkan karena pemahaman kita menjadi sempit dan sangat Alkitabiah. 

Padahal Ia sendiri setelah kebangkitan-Nya dan naik ke surga sangat sering menyatakan diri-Nya dalam berbagai tanda demi gereja-Nya yang satu,kudus, katolik, dan apostolik. 

ALKITAB adalah berisi tuntunan hidup namun YESUS melebihi apa yang telah tertulis dalam Alkitab karena TUHAN telah menciptakan Alkitab untuk kita melalui firman-Nya lewat perantaraan para nabi di masa perjanjian lama, Yesus sendiri yang berkeliling memberitakan Injil dan para rasul dan gereja-Nya. 

Sehingga pemahaman akan keliru dan membuat Yesus diciptakan oleh setiap ayat dalam Alkitab.

Bukalah mata dan hati supaya kita tidak menjadi orang yang sedikit-sedikit minta "ayatnya mana yang menjelaskan tentang ini?"

TUHAN yang kita percayai sangatlah besar dan melebihi segala sesuatu karena Dialah karena Allah dan tidak ada yang lain.

Tanpa disadari kita telah menjadikan yang "Besar" menjadi "kecil", yang "Kaya" menjadi "miskin", semua karena pemahaman yang salah dan hanya berusaha mengikuti SELERA masing-masing ketimbang mengikuti gereja secara universal yaitu gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.

Selasa, 02 Februari 2021

Yesus lahir di Betlehem dikenal sebagai orang Nazaret

Salam damai
Selasa, 2 Februari 2021 Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah

bacaan hari adalah:
Maleakhi 3:1-4
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!
Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta alam. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya?
Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti aabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan.
Maka persembahan Yehuda dan.Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.

Mazmur 24:7,8,9,10
Angkatlah kepalamu, hai-hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Siapakah itu Raja kemuliaan?"
"TUHAN, jaya dan perkasa
TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
"Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?"
TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!"

Ibrani 2:14-18
Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Sebab ileh karena Ia sendiri telah menderita karena oencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Lukas 2:22-40
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korna menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel.
Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu Israel."

Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dikakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.

Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Terpujilah Kristus

AddThis

Populer