Jumat, 29 Juli 2011

benih-benih kasih

Salam kasih dan damai dari Yesus Kristus selama-lamanya.

Kalender Liturgi Katolik - Kamis, 28 Juli 2011

Mari kita awali dan akhiri hari ini dengan ucapan syukur kepada Allah Tuhan kita atas segala berkat dan rahmat-Nya di hari ini, di hari-hari yang telah kita lalui, serta untuk hari esok yang akan datang karena kasih-Nya yang tak pernah berakhir.

Apa kabar semuanya? semoga sehat selalu, Firman Tuhan yang akan kita baca pada hari ini diambil dari :

  • Keluaran 40:16-21,34-38
  • Mazmur 84:3-6,8,11
  • Matius 13:47-53


Keluaran 40:16-21,34-38
"Kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci"
Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, demikianlah dilakukannya. Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun yang kedua, pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci. Musa mendirikan Kemah Suci itu, dipasangnyalah alas-alasnya, ditaruhnya papan-papannya,dipasangnya kayu-kayu lintangnya dan didirikannya tiang-tiangnya. Dikembangkannyalah atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan diletakkannyalah tudung kemah di atasnya - seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Diambilnyalah loh hukum Allah dan ditaruhnya ke dalam tabut, dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan diletakkannya tutup pendamaian di atas tabut itu. Dibawanyalah tabut itu ke dalam Kemah Suci, digantungkannyalah tabir penudung di depan tabut hukum Allah - seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.

Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.

Mazmur 84:3-6,8,11
"Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah Tuhan"
Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Matius 13:47-53
"Seumpama pukat yang dilabuhkan ke dalam laut"
"Demikianlah pula hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sana terdapat ratapan dan kertakan gigi. Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." Maka berkatalah Yesus kepada mereka : "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Surga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." Setelah Yesus selesai menceritakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ.

Demikianlah bacaan firman Tuhan pada hari ini, semoga iman kita semakin diteguhkan-Nya.


Benih-benih kasih perlu ditaburkan di mana-mana termasuk di dalam rumah tangga; baik kasih orang tua kepada anak-anak mereka, kasih anak-anak kepada orang tua mereka khususnya pada saat mereka semakin tua dan membutuhkan perhatian lebih dari kita sebagai anak-anak mereka karena dulu sewaktu kita masih bayi dan kecil merupakan masa di mana merekalah yang menjaga kita dengan segenap tenaga,hati,dan pikiran. 


Benih kasih juga sangat diperlukan dalam membina kehidupan rumah tangga sebagai suami dan isteri karena sudah sepantasnya perlu saling mengasihi secara tulus mengingat setiap masa dalam usia pernikahan membawa tantangan yang berbeda dan mungkin dapat menjadi semakin berat jika tidak dari awal disadari dan diperhatikan sehingga berbagai persoalah rumah tangga, mulai dari rasa hambar dan hampa akan terselesaikan. Kasih menjauhkan kita dari sikap egois.


Allah adalah kasih dan barangsiapa yang berbuat kasih, maka ia akan tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Kasih adalah yang terbesar dan kita memerlukannya di manapun juga dan situasi apa pun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

AddThis

Populer