Rabu, 02 Februari 2011

Kenikmatan badaniah dan Kenikmatan Rohaniah

Salah saya dan salah dia
Kapan pun saya melihat  orang berbuat salah, saya berkata kepada diriku sendiri, saya juga pernah berbuat salah; Bila saya melihat seorang penuh nafsu, saya berkata kepada diri saya, saya pun pernah begitu; dan dengan begini saya merasa terhubung akrab dengan setiap orang di dunia dan merasa bahwa saya tidak bisa merasa bahagia tanpa orang paling sederhana dari kita merasa bahagia. (Gandhi. Ave Maria)

Menolak Yang Mahakuasa
Kerinduan Allah akan cinta manusia adalah unsur khas Perjanjian Lama. Seperti para dewa dari orang penyembah berhala, Yahweh menuntut ketaatan, tetapi tak seorang pun penyembah berhala menunjukkan cinta yang kuat kepada para dewa mereka, pada umumnya para dewa itu mengemis cinta, seperti dilakukan Tuhan. Cinta kasih adalah satu-satunya karunia yang diminta oleh Yang Abadi dari manusia, satu-satunya karunia yang membuat orang yang paling lemah dapat menolak Yang Mahakuasa. (Frank Sheed. Ave Maria)

Kenikmatan
Ada perbedaan berikut antara kenikmatan rohaniah dan kenikmatan badaniah; Kenikmatan-kenikmatan badaniah didahului keinginan untuk memperolehnya dan sesudah kita memperolehnya, muncul rasa jenuh. Kenikmatan rohaniah sebaliknya, tidak diinginkan kalau kita tidak memilikinya, tetapi kenikmatan rohaniah akan terus didambakan setelah kita memilikinya. (St.Gregorius Agung. Ave Maria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

AddThis

Populer