Jumat, 04 Februari 2011

Pintu-pintu yang tertutup


Pernahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk "pintu-pintu" yang tertutup dalam kehidupan kita sebagaimana halnya kita mengucap syukur untuk "pintu-pintu" yang terbuka?

Mungkin saat ini kita sedang bertanya-tanya, mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku? Mengapa usaha dan bisnis yang telah aku rintis dan kudoakan tidak berhasil bahkan sering kali gagal? Mengapa hubunganku dengan kekasihku kandas di tengah jalan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini seringkali muncul dalam pikiran kita, di saat impian, harapan, dan cita-cita kita tidak tercapai dan bahkan berantakan.

Pernahkah kita berpikir bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu, sebenarnya Tuhan sedang mengarahkan kita kepada pintu yang lain di mana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita? 

Salah satu alasan kenapa Tuhan menutup sebuah pintu atau beberapa pintu dalam kehidupan kita, yaitu karena di balik pintu-pintu itu tidak tersedia sesuatu yang berharga bagi hidup kita, atau juga mungkin ada sesuatu hal yang tidak akan membawa suatu kebaikan bagi kita. Seringkali Tuhan menutup beberapa pintu dalam kehidupan kita hanya untuk membuat kita lebih dewasa, lebih tangguh, lebih berkualitas dan membuat kita lebih tahan uji!

Tuhan memilih melakukan hal itu karena dalam keadaan demikian kita lebih mudah untuk menjadi rendah hati untuk belajar mendengarkan nasihat-Nya; belajar tentang hal-hal yang lebih berarti, bersifat kekal, belajar tentang menghargai orang lain dan belajar untuk tidak lagi bernafsu meninggikan diri sendiri.!

Seorang penjual burung harus menyelubungi sangkar burungnya dengan sehelai kain hitam saat menginginkan burung yang ada di dalam sangkar itu untuk mengeluarkan suara kicauannya yang merdu dan indah. Konon dengan menutupi sangkar burung dan menjadikannya gelap akan membuat burung tersebut berkonsentrasi sehingga memunculkan hal-hal yang baik dari dirinya, yaitu kicauannya. Dan ketika sang burung melihat cahaya terang kembali, kicauannya selalu menjadi bunyi yang riang dan menyegarkan.

Apakah kita percaya bahwa pintu-pintu yang tertutup dalam hidup kita bukan berarti Tuhan menghukum atau tidak mengasihi kita? Maukah kita mulai belajar mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya yang adalah Kasih dan Kerahiman, Yang Maha Tinggi, kepada Dia yang Maha Tahu, Maha Bijak, serta yang sangat mengasihi kita sebagai ciptaan-Nya walaupun kita sering berbuat salah dan dosa..??

Mulailah belajar bersyukur kepada-Nya untuk pintu-pintu yang tertutup dalam kehidupan kita, karena itu hanya mengarahkan kita kepada pintu anugerah dan berkat yang terbaik yang dibuka oleh Tuhan untuk kehidupan kita sekeluarga!.....karena Tuhan tahu yang terbaik buat kita dan bukan sebaliknya kita yang lebih tahu. (SPSJ,2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

AddThis

Populer